Disaat orang-orang terlelap, disini kami berjalan menyusuri gelap malam. Sunyi, hening, dan dingin menemani langkah. Satu persatu pijakan kaki beranjak dari dasarnya. Tetes demi tetes keringat mengalir dari raga. Sekali oleng, nyawa jadi taruhanya. Kami bukan sedang mencari kematian, tapi kami sedang menghargai kehidupan.
Ya, disini kami belajar bagaimana cara bersyukur, bersyukur ketika melihat sesuatu diluar batas kemampuan manusia.Berproses, berproses bahwa untuk mencapai puncak tertinggi harus berjuang diantara segala resiko dan kemungkinan.
Menaklukkan ego, mengetahui batas kemampuan.
Menentukan tujuan, bukan puncak tujuan utama kami, tapi kembali dengan selamat dan membawa pengalaman itu tujuan utama kami.
Menghargai apa yang ada, bahkan sepotong roti bisa menjadi sangat berharga dan setetes air bisa menjadi penyambung nyawa.
Lalu, kita akan sadar betapa berguna rumah untuk kembali, tak selalu bergunanya harta yang kita miliki, dan semua yang kita sombongkan nantinya hanya menjadi sebuah debu hilang terbawa angin lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar